Kamis, 12 April 2012

sekapur sirih perjalanan hidup nurminto raharjo

GAHARU
Saya ketemu tanaman Gaharu di wilayah muara uya sekitar tahun 2005, saya tau tanaman ini bernilai tinggi saat saya masih di pulau seram tahun 93 silam, saya yakin tanaman ini dapat dibudidayakan dan bisa memberikan nilai tambah bagi perkebunan rakyat

sebelum memiliki lahan saya mulai menanam di kebun milik Adi warga desa pasarbatu, kecamatan muara uya, di lahan Juwari, di sekitar bandsawnya. hingga Tuhan mengijinkan kami memiliki lahan selembar demi selembar yang kami tanami dengan tanaman kayu Jati, karet yang semua saya tumpangsarikan dengan tanaman Gaharu.
Saat ini gaharu yang saya tanam sudah berumur 6 tahunan tibalah saatnya untuk tanaman yg diameternya sudah mencapai 12 cm perlu dilakukan penyuntikan (innokulasi),
Saya mencoba menghubungi dinas kehutanan untuk mendapatkan innokulan, beberapa hari kemudian pejabatnya datang dan hingga saat ini juga tak pernah saya diberikan innokulan, lalu saya menghubungi teman se-alumni suci dan juga Gusti, yang sangat membantu dan memperhatikan perjuangan saya, akhirnya saya dapatkan biang innokulan dari jambi, bengkulu, gorontalo, kalsel dan lain-lain yang saya sangat beharap innokulan ini bisa dibiakkan di lab almamater saya nantinya.
Harapan saya budidaya gaharu dapat menjadi bukti nyata betapa baik dan murahnya Tuhan memberi rezeki kepada kita melalui budidaya gaharu.

Rabu, 11 April 2012

Karet

Tanaman karet sekitar tahun 2004 hingga tahun 2006 belum membuat saya tertarik untuk membudidayakannya.  Setelah berkembangnya teknologi komunikasi tenyata mempengaruhi harga jual karet rakyat, yang dulu dalam bentuk bantalan basah hanya dihargai Rp. 2.000,- sekarang harganya bertengger pada kisaran Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- per kilo.
Seiring perubahan harga jual karet rakyat dapat dilihat dinamika gaya hidup petani, peningkatan kesejahteran mereka sangat dapat dilihat dari cara membangun rumah, dari rumah kayu dirombak menjadi rumah beton, penggunaan kendaraan dari roda 2 beralih menggunakan kendaraan roda 4, u
Intensivikasi perkebunan karet terus berjalan, booming penggunaan bibit hasil okulasi rupanya sudah mencapai titik kulminasi, selain kulitnya yang tipis, rentan teserang penyakit akar putih juga, rawan diserang rayap.  Saat kegalauan petani mencari anakan dari tanaman klon dengan produktifitas tinggi untuk ditanam, selain lebih tahan serangan rayap, cendawan akar putih, juga kulitnya relativ tebal, dan kadar karet keringnya lebih tinggi.